Penyakit Kolera Pada Ayam

Salah satu penyakit ayam yang cukup mematikan dan cukup sering saya temukan di peternakan saya adalah kolera, kolera unggas sangat berbahaya karena menurunkan daya tahan tubuh ayam ayam kita, dan menyerang hampir segala umur, setelah daya tahan tubuh ayam menurun drastis maka penyakit penyakit lain akan menjangkiti ayam ayam kita, misalnya ND Snot/Coryza dll, Penyakit kolera (Pasteurellosis) pada unggas disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida dari strain unggas yang merupakan bakteri gram negatif, non motil, tidak membentuk spora, bersifat aerob atau anaerob, membentuk endotoxin, tahan hidup di tanah, litter, ataupun bahan busukan. Bakteri ini peka terhadap desinfektan, kekeringan dan sinar matahari.

Penyakit ini menyerang ayam petelur dan pedaging termasuk juga menyerang ayam non ras. Umumnya unggas yang telah dewasa (dara, petelur) lebih peka dibanding saat masa indukan. Penyakit Pasteurellosis biasanya menyerang ayam pada usia 12 minggu. Menurut Mwankon et al(2009), outbreak kolera di suatu peternakan ayam bisa menyebabkan angka mortalitas hingga 80%. Hal ini tentunya berdampak pada kerugian ekonomi pada peternak. Infeksi kolera terjadi lewat kontak langsung antara ayam yang peka dengan ayam yang sakit. Cairan yang keluar dari hidung, mulut, dan mata penderita dapat pula menularkan bakteri secara tidak langsung melalui kontaminasi pakan, air, dan peralatan. Bangkai unggas mati terserang kolera dapat menjadi sumber penularan. Burung, lalat, serangga, dan tikus merupakan karier, begitupula unggas yang telah sembuh. Data penelitian di Afrika menunjukkan bahwa tikus Rattus norvegicus merupakan reservoir dominan dari Pasteurella multocida yang ditemukan di peternakan ayam. Kolera unggas ada dua bentuk, yaitu akut dan kronik. Pada bentuk akut, gejala sering tidak teramati sehingga ayam atau unggas tersebut dapat mengalami kematian secara tiba-tiba. Kematian disertai tanda-tanda septicemia: kebiruan (cyanosis) pada kulit kepala, jengger dan pial, lender keluar dari mulut, kemerahan (hyperemia)di organ dalam terutama usus duodenum, pendarahan lemak jantung, perut, dan paru. Pada gejala kronis, terjadi pembengkakan akibat radang di pial, sendi, dan meningen (gejala syaraf) serta kepala berwarna kebiruan. Selain itu gejala yang tampak adalah nafsu makan berkurang, gangguan pernafasan, diare dengan kotoran mulai encer kekuningan hingga hijau berlendir. Terkadang juga ayam jadi lumpuh dan kotorannya mencret kadang berwarna kehijauan Perubahan patologi anatomis yang terlihat pada kasus akut adalah pembengkakan limpa dan hati dengan pendarahan berbintik pada organ dalam termasuk jantung.. Selulitis dengan eksudat perkejuan pada pial dan arthritis dengan eksudat seropurulen akan terlihat pada kasus kronis. Kolera unggas/Pasteurellosis dapat diatasi dengan pemberian antibiotik kombinasi golongan sulfa dan trimethoprim seperti Cosumix®Plus. Cosumix Plus® merupakan kombinasi antibacterial Sulfachloropyridazine 62,5% dan trimethoprim 12,5%. Cosumix Plus® merupakan antibakteri berspektrum luas, efektif mengatasi bakteri gram (-) dan gram (+) yang menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan dan pernafasan seperti Colibacillosis, Salmonellosis, Staphylococcosis, Infectious Coryza, dan Fowl Cholera (Pasteurellosis). Cosumix Plus® memiliki mode of action yaitu blockade ganda sintesa asam tetrahidrofolat yang esensial bagi bakteri. Kombinasi Sulfachloropyridazine dan Trimethopim memperluas aktivitas bakterisidal dan mengurangi resiko resistensi Kombinasi kedua bahan aktif ini sedikitnya memiliki aktivitas 5 kali lebih kuat dari aktivitas masing-masing komponen. Selain itu absorbsi kedua bahan aktifnya cepat sehingga mudah mencapai level puncak dalam waktu 2 jam yang menjamin cepatnya pengobatan. Saya juga biasanya menggunakan vet ox sb untuk disuntikkan ke ayam dengan dosis 1 CC yg dewasa 0.5 cc untuk ayam kecil. juga memaksakan pemberian air minum campuran herbal dan vitamin, sekalian menyuapin makan ayam yg terkena kolera ini. Pencegahan. Basmi tikus tikus penyebar kolera, lalat dan jaga kebersihan kandang, juga lakukan rutin penyemprotan kandang untuk membasmi bibit bibit penyakit di kandang