Cacingan Pada Ayam

Cacingan adalah salah satu penyakit yang umum menyerang pada ayam, baik ayan ras maupun ayam non ras/ayam kampung. Umumnya jenis cacing yang menyerang adalah cacing pita. Parasit helmin atau cacing memang secara alami ditemukan pada berbagai jenis unggas liar dan unggas peliharaan. Beberapa spesies parasit cacing acap kali ditemukan secara kebetulan pada saat melakukan bedah bangkai pada ayam, biasa juga tidak sengaja keliatan keluar dari anus ayam bersama dengan kotorannya, biasanya menjuntai di bagian anus atau kelihatan pada bagian kelopak mata ayam yang selalu berair

Di lapangan, ada dua jenis parasit cacing internal yang sering dijumpai pada unggas seperti Nematoda atau cacing gilig dari jenis Nemathelminthes dan Cestoda atau cacing pipih dari jenis Platyhelminthes. Dalam pengendaliannya, dibutuhkan identifikasi spesies yang tepat dan pengetahuan tentang siklus hidup kedua cacing tersebut. Nematoda merupakan kelompok parasit cacing yang terpenting pada unggas, hal ini terkait dengan jumlah spesiesnya dan kerusakkan yang disebabkan cacing tersebut. Kelompok Nematoda mempunyai siklus hidup langsung dan tidak langsung. Pada siklus hidup langsung, Nematoda tidak membutuhkan inang perantara untuk menginfestasi ayam atau unggas lainnya sedang pada siklus hidup tidak langsung, Nematoda membutuhkan inang perantara untuk kelangsungan hidupnya. Demikian menurut akademisi Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau, seraya menambahkan, banyak jenis Nematoda yang dapat menyerang ayam peliharaan seperti: (1) Nematoda yang menyerang saluran pencernaan adalah Capilaria, Gongylonema, Dyspharynx, Tetrameres, Ascaridia, Heterakis, Strongyloides dan Trichostrongylus. Pada bagian ini, yang perlu diwaspadai peternak adalah Capilaria, Ascaridia dan Trichostrongylus yang sering menyerang ayam yang dipelihara dengan sistem ekstensif. (2) Nematoda yang dijumpai pada saluran pernafasan adalah Syngamus yang dikenal juga dengan istilah cacing merah karena warna cacing ini merah atau cacing garpu karena cacing jantan dan betina dalam kopulasi selalu terlihat seperti hurup “Y”. (3) Nematoda yang dapat dijumpai pada mata adalah Oxyspirura. Infeksi Oxyspirura pada ayam liar seperti ayam kampung sering dijumpai. Cacing ini dijumpai di bawah selaput niktitan, kantong konjungtiva dan saluran nasolakrimalis mata. Manifestasi klinis pada ayam yang terinfestasi Oxyspirura adalah oftalmia atau radang mata yang berat, gelisah dan terus menerus menggaruk mata yang terlihat basah dan memerah karena radang. Kemudian selaput niktitan terlihat membengkak, sedikit menonjol di bawah kelopak mata di bagian sudut mata dan biasanya digerakkan secara terus menerus sebagai usaha untuk mengeluarkan benda asing dari dalam mata. Pada kondisi parah, kelopak mata terlihat bertaut dan di bawahnya dapat ditemukan material mengeju berwarna putih. Jika tidak diobati, infestasi Oxyspirura dapat menimbulkan kebutaan pada ayam. walaupun penyakit cacingan ini tidak menyebabkan kematian mendadak, tapi cacingan menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh ayam ayam kita, dan mengundang penyakit lain berdatangan.
Di kandang saya, biasanya setiap dua bulan sekali saya berikan obat cacing sebagai pencegahan sekaligus pengobatan, obat yg saya gunakan biasanya, 1 biji combantrin untuk setiap ekor ayam, atau yg lebih murah adalah askamex dengan bahannya yaitu levamisole walaupun kedua obat ini obat manusia tapi pengalaman saya tidak ada efek samping berbahaya bagi ayam kita, atau bisa juga menggunakan cacing exitor atau levamisole dan sebagainya,

Untuk bahan herbal alami, bisa menggunakan brotowali yang di cincang dan di masukkan ke mulut ayam bersama daun pepaya, atau ada juga yang menggunakan pinang muda, untuk pinang harap hati hati karena biasanya ayam akan lemas setelah di kasih pinang, semoga bermanfaat

artikel telah dipindahkan ke blog baru www.suterafarm.com  terima kasih telah berkunjung