Sabtu, 14 Maret 2015


Warna Telur Ayam Ras petelur

C.R.D (Chronic Respiratory Desease)
CRD adalah salah satu penyakit paling sering ditemui dalam suatu peternakan
Penyakit ini bisa menyebabkan kerugian yang besar bagi peternakan oleh karena itu penanganan yang cepat dan tepat sangat diperlukan.
TANDANYA :
Pada layer, salah satu tanda atau gejala kena infeksi penyakit C.R.D bisa dilihat di kerabang telurnya :
1. Egg Shell Color Score, cenderung rendah atau kurang coklat dibanding telur yang bebas C.R.D dengan umur yang sama dalam 1 lokas atau beda lokasi;
2. Tanda yang khas, di ujung tumpul telur, kasar, seperti pasir menempel (sand egg);
3. Bila kejadiannya 10% atau lebih, maka bisa dipastikan dengan kepastian mendekati 100% bahwa ayamnya kena serangan C.R.D (Mycoplas galisepticum = MG), sekali pun tanpa tes laboratorium, semua peternak layer bisa tahu. Mudah.

TINDAKANNYA :
1. Ayamnya mesti diobati dengan antibiotika yang bisa menanggulangi kuman MG. Bisa pakai antibiotika golongan makrolida (Spiramisin, Eritromisin, Tilosin, Tilmikosin) atau golongan Tetrasiklin (Oksitetrasiklin, Doksisiklin) atau golongan Quinolon (Enrofloksasin, Siprofloksasi, Danofloksasin). Bisa lewat air minum dan atau lewat pakan. Atau disuntik kemudian dilanjut lewat pakan atau lewat air minum. Jangan tanya merk obatnya, saya tidak akan menyebutkan karena tidak etis dan tidak ada untungnya bagi saya. Malah-malah bisa jadi malapetaka;
2. Hilangkan atau tekan kadar amonia di dalam kandang. Caranya, kotoran yang basah dikeringkan atau dibuang. Karena kadar amonia yang tinggi, akan meng-iritasi sel-sel epitel mukosa saluran pernapasan atas sehingga kuman MG yang sebenarnya termasuk flora/fauna norma menjadi infektif.
PENCEGAHANNYA :
1. Buat lah dan atau berikan pakan yang tidak menyebabkan kotoran becek atau basah. Kalau pakai konsentrat buatan pabrik dimana kotoran ayamnya tidak bisa kering, diganti saja pakai merk lain yang kotoran ayamnya bisa kering. Apa pun alasannya, kotoran becek, basah atau mencret adalah tidak sehat. Titik. Tidak ada tawar menawar;
2. Kontrol bahan baku jagung dan katul jangan sampai kadar toksinnya melebihi batas supaya kotoran ayam tidak mencret akibat Necrotic Enteritis;
3. Di dalam campuran pakan bisa ditambahkan A.G.P (Antibiotic Growth Promotor) yang bisa mencegah timbulnya infeksi C.R.D.
4. Bisa juga pakai probiotika yang khusus untuk unggas yang mampu menekan dan menghilangkan amonia di kotoran sehingga hasilnya kotorannya kering, tidak ada bau, bebas amonia, warna kerabang skor-nya tinggi. Dan, bisa tanpa A.G.P bagi yang full self mixing. Hemat biaya pakan

Disadur dari tulisan Mukti Abadi Di Facebook

semoga bermanfaat

0 komentar:

Posting Komentar